Jakarta,Komunitastodays,-Industri panel surya dalam negeri belum begitu berkembang. Ini menjadi tantangan dalam percepatan pengembangan pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS). Pemerintah harus mempercepat industri hulu penunjang energi terbarukan (EBT).
Ditemui di sela-sela pameran Inagreentech 2022 di Jakarta Internasional Expo 2022, di Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (17/3/2022), Ketua Umum Asosiasi Pabrikan Modul Surya Indonesia (APAMSI) Linus Andor Maulana Sijabat, mengatakan, APAMSI berkomitmen terhadap terhadap pengembangan energi terbarukan dan ketahanan energi di Indonesia.
Pengembangan modul surya di Indonesia ditantang pasar yang masih kecil dan tingginya impor bahan baku. Ini ikut membatasi potensi pertumbuhan investasi domestik pada industri modul surya.
“Energi surya akan memainkan peran penting dalam transisi energi global. Kalau solar cell, di mana saja bisa. Indonesia daerah tropis. Matahari sepanjang tahun. Solar Cell sekarang jauh lebih baik, lebih efisien,” ujar Linus.
Linus mengatakan, Indonesia memiliki batu kuarsa atau silika. Dari pasir silika, lalu ke monosilikon, wafer, dan solar cell. Sayangnya, solar cell masih kita impor dari Cina. Padahal, setiap tahun, Indonesia menjual ratusan ribu ton pasir kuarsa ke Cina. Di dalam negeri tak ada pabrik. Di Cina, pasir kuarsa atau silika itu dijadikan cell dan bahan produk lain, yang juga diimpor ke Indonesia.
Menurut Linus, kalau kita olah pasir kuarsa kita maka terhadap bauran energi tak terlalu menjadi soal. “95% duit kita berputar di sini. Hanya 5% duit kita yang keluar,” ujar Linus.
Linus berharap APAMSI bisa bertemu dengan Presiden Joko Widodo melalui Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Asosiasi APAMSI ini memang hanya memiliki 12 anggota perusahaan, karena itu, suaranya tak begitu terdengar dibanding asosiasi lain. Walau kecil, menurut Linus, pengaruhnya besar sekali.
APAMSI menggiatkan sosialisasi tentang manfaat dan keunggulan pemakaian modul surya, baik untuk rumah tangga, dunia industri, maupun pengusaha, sehingga penetrasi pasar dari modul surya dapat meningkat.
Ketua Umum APAMSI ini juga mengingatkan pada regulasi yang tidak berbelit-belit dan menghambat. APAMSI berharap dapat dicapai target bauran energi terbarukan dan mewujudkan ketahanan energi nasional. * (Riko)