Jakarta,Komunitastodays,-Pertumbuhan industri kreatif di Indonesia semakin pesat dan kian dinikmati pelbagai lapisan masyarakat. Industri kreatif Indonesia juga telah berkontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Industri kreatif bisa menjadi salah satu fondasi perekonomian Indonesia yang lebih kokoh. Bukan hanya dinikmati oleh orang muda, ibu-ibu pun bahkan ikut terlibat dalam pertumbuhan industri kreatif.
Dalam kegiatan “Emak-Emak Milenial Sadar Bisnis” yang diselenggarakan Akademi Inspirasi di Jakarta, Aina Rasi, CEO Akademi Inspirasi Indonesia, Rabu (20/4/2022) mengatakan, kegiatan ini bermaksud mendorong emak-emak yang mau meningkatkan penghasilan keluarganya lewat pelatihan digital ini.
Acara yang diberi tajuk “Emak-Emak Milenial Sadar Bisnis” ini kaum ibu menjadi target pelatihan. Aini mengatakan, kaum ibu tidak mempunyai waktu yang lama untuk mengikuti pelatihan secara digital. Mereka bukan orang yang gemar dengan dunia digital, tetapi menyukai manfaat praktisnya. Umumnya mereka menyukai media whatsapp. Karena itu, Akademi Inspirasi menawarkan bentuk pelatihan yang mudah dengan whatsapp.
“Kami sudah melihat sisi marketnya. Emak-emak milenial sesungguhnya tidak punya banyak waktu, namun kita bisa membantu mereka dengan memberi wawasan dan mendorong untuk meningkatkan ekonomi. Mereka tidak seperti anak muda yang tekun dengan IT, mereka lebih suka hal-hal praktis. Mereka menyukai Whatsaap. Ada banyak sekali manfaatnya,” ujar Aini.
Selain itu, emak-emak ini sering berkumpul, sehingga ide membentuk perkumpulan seperti kopi darat (kopda) lebih praktis bagi mereka. Dalam wadah itu, mereka bahas tentang pelbagai hal, mulai masalah bisnis, rumah tangga, atauk kegiatan sosial kemanusiaan. Akademi Inspirasi ingin membina suatu komunitas emak-emak.
Akademi Inspirasi memiliki banyak bidang, salah satunya adalah “Emak-Emak Milenial” . Sementara itu, masih ada “Digipreneur” untuk anak-anak muda.
“Kenapa kita membangun beberapa cabang, karena kami melihat kemampuan masing-masing golongan usia ini berbeda, sehingga kita tidak menggabungkanna menjadi satu. Anak-anak muda yang lebih advanced tentu lebih paham tentang IT, sementara untuk emak-emak ini lebih penting adalah cuan sehingga pelatihannya dibuat sesimpel mungkin. Yang penting ada hasilnya saja gitu. Ini dua market yang berbeda, sesuai kebutuhan masing-masing,” ujar Aini.
Komunitas “Emak-Emak Milenial” ini sudah tersebar di seluruh Indonesia, dan terbentuk sejak 2010, walaupun baru di-launching pada 2021 bersama Menteri Pariwisata dan Ekonimi Kreatif Sandiaga Uno.
Kegiatan “Emak-Emak Milenial Sadar Digital” ini diikuti 200 perserta secara offline dan 5.000 peserta secara daring.
Menurut Aini, target Akademi Inspirasi pada 2022-2024 adalah 300.000 emak-emak sudah mahir dalam digital.
Tak ada syarat untuk menjadi peserta, juga peserta tak diseleksi. “Kami menerima emak-emak yang mau mengubah masa depan mereka. Kami menyiapkan platformnya, pelatih-petihnya dan mengajak semua emak datang dan bergabung dengan kami, ikuti pelatihan demi meningkatkan ekonomi rumah tangga,” ujar Aini.
Akademi Inspirasi bekerja sama dengan Kementeria Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan lebih berfokus pada pelatihan bagi masyarakat untuk membantu menaikkan ketrampilan dalam penjualan bisnis mereka.
Semua modul pelatihan disiapkan oleh pakarnya masing-masing berdasarkan pengalaman praktis di bidangnya, yang dikombinasikan dengan pelbagai teknologi dan ilmu pengetahuan. * (Rika)