Jakarta,Komunitastodays,- Dalam konferensi pers yang dilakukan oleh pengacara Razman Arif Nasution, Selasa (10/5/2022) dengan agenda, jawaban dan langkah hukum Medina Zein terkait tudingan saudara Denise Chariesta.
Dalam konferensi pers itu, tiba-tiba Denise hadir di saat Razman sedang melakukan. Terjadi ketegangan kecil karena Razman merasa tidak mengundang Denise, apalagi ketika ditanya mana kartu pers, Denise mengelak sambil berkata, dirinya baru mau belajar sebagai wartawan. Padahal masyarakat mengenalnya sebagai seorang youtuber.
“Denise punya program dan saya lihat komentarnya hari ini di instagramnya, denisechariesta91 dan di youtube “Dr. Richard Gagal Kena Tipu Gara-gara Denise Buka Suara?”, saya keberatan.
“Terkait dengan postingan dokter Richard Lee, melalui youtube-nya Denise, saya sangat menyesalkan, karena itu saya posting tadi pagi tentang bagaimana Richard Lee itu ditangkap. Saya lihat banyak sekali yang coba-coba mengambil porsi yang saya duga keras ada keinginan pansos, salah satu di antaranya Denise ini,” tutur Razman.
Razman mengatakan, Denise tidak mengerti hukum sehingga berani membuat konten posko pengaduan penipuan Medina Zein seperti itu. Sesungguhnya, yang menangani pengaduan seperti itu adalah pihak kepolisian, sehingga bisa dilaporkan langsung ke Mabes Polri atau Polda Metro Jaya.
Ada pun terkait dengan dokter richard ini, alhamdulillah, sudah beres semua, sudah selesai. Jadi, besok Rabu, jam 10 saya akan buat gugatan.
Tentang Medina Zein, Razman Nasution mengatakan sejak 7 Mei 2022, Medina sudah dirawat di salah satu rumah sakit di Bandung. Pada 8 Mei Medina mengirimkan bukti perawatan di rumah sakit tersebut dengan data yang lengkap, termasuk nama dokter yang menanganinya.
Disebutkan bahwa Medina dirawat untuk 14 hari ke depan, berarti mulai tanggal 7 Mei sampai 14 hari ke depan. “Sakitnya apa, sakit bipolar, bukan pura-pura,” tegas Razman.
Sementara di luar, sudah beredar berita bahwa Medina berpura-pura sakit. Dalam waktu dekat Razman sebagai pengacara Medina akan mengunjungi Medina di Bandung untuk memastikan kebenaran fakta medis itu.
Razman mengatakan kalau Medina berpura-pura sakit, tapi ternata dia sehat, maka Razman akan mengundurkan diri sebagai pengacaranya. Sebaliknya, bila ternyata Medina sakit, maka mereka yang menuduh dia pura-pura sakit akan berurusan dengan Razman.
Kemudian terkait dengan adanya pernyataan-pernyataan tentang Medina soal ada utang, penipuan, sampai ada posko di salah satu kanal youtube yang milik Denise Chariesta. Razman mempertanyakan kapasitas apa dari Denise dalam membuka posko pengaduan di youtube, apakah Denise sebagai penegak hukum atau sebagai apa. Oleh karena itu Razman mengatakan Denise kurang memahami hukum.
Razman mengatakan dirinya sudah berkomunikasi dengan ayah dan ibu Medina yang memberi kabar perkembangan Medina yang tengah diisolasi, bukan karena Covid-19 melainkan bipolar. Penyakit ini berada di atas depresi, yang membuat pasien bisa menjerit-jerit dan marah-marah.
Beberapa kalangan artis juga menuduh Medina soal uang. Selain artis Uya Kuya yang masih punya piutan pada Medina Zein sebesar Rp 65 juta dan Rafi Ahmad, Razman mengatakan ada investor yang berjanji membantu. Masalah yang terjadi itu lebih terkait perkara perdata, utang-piutang dengan perjanjian sehingga tidak bisa dialihkan ke tingkat pidana.
Razman dalam konpres itu justru mengajak Uya Kuya dan Rafi Ahmad untuk duduk bersamanya dan membicarakan kasus ini, mengingat kliennya, Medina, sedang dirawat. Menurut Razman, itu sikap yang lebih bijaksana.
Razman mengatakan hukum tak mengenal mereka yang sedang sakit parah. Karena itu dia mengajak semua pihak untuk mendoakan Medina Zein agar cepat sembuh dan dengan begitu proses hukum dapat dilanjutkan.
Bagi Razman, kasus hukum seperti ini harus lebih mengutamakan aspek humanitas. Semua orang harus dihargai dengan azas praduga tak bersalah sehingga masyarakat tidak terjebak dalam wacana tuduh-menuduh orang tanpa memiliki keterangan jelas duduk perkara hukumnya.
Razman mengingatkan beberapa pihak agar tidak memancing di air keruh, tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan terhadap kasus ini. * (Rika)