Jakarta,Komunitastodays,- PT Dwi Guna Laksana Tbk menggelar acara Paparan Publik di Financial Hall, Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2022). PT. Dwi Guna Laksana Tbk (DGL) menjalankan usaha di bidang perdagangan batubara dan menjadi perusahaan pemasok batubara terkemuka di bidang kelistrikan Indonesia.
Direktur Utama PT Dwi Guna Laksana Herman F, mengatakan, tantangan kondisi makro ekonomi global datang dari dampak dari pandemi Covid-19 yang masih berlangsung sejak 2020 dan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta konflik Rusia dan Ukraina.
Situasi global itu membuat perekonomian Indonesia mengalami kontraksi 3,7% (sumber: www.bisnis.com), disebabkan karena kenaikan harga komoditas dunia akibat sempat terhambatnya mata rantai persediaan serta investasi yang turun selama pandemi.
Sebagai perusahaan pemasok batubara terkemuka di bidang kelistrikan Indonesia, PT. Dwi Guna Laksana Tbk (DGL) menjalankan usaha di bidang perdagangan batubara, pemasok batubara ke PLN dengan jumlah 11 kontrak jangka panjang, dan pemasok batubara ke 3 IPP melalui Entitas Anak Perseroan, yaitu PT Sinergi Laksana Bara Mas (SLBM).
Dirut Herman F mengatakan, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DGL) memiliki areal konsesi seluas 412,8 hektare. Terletak di Desa Jilatan, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Konsesi sekitar 96 km dari Banjarmasin.
Sementara, PT Sinergi Laksana Bara Mas (SLBM) memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus untuk pengangkutan dan penjualan. Berlokasi di Sinarmas MSIG Tower Lantai 9, Jl. Jendral Sudirman Kav.21, Jakarta Selatan.
PT. Dwi Guna Laksana merupakan pemasok batubara dengan jumlah 11 kontrak jangka panjang di PLN, memiliki kerjasama jangka panjang dengan beberapa produsen PKP2B yang berlokasi strategis, memiliki rekam jejak lebih dari satu dekade, dan manajemen yang berpengalaman dalam industri batubara
Kebijakan strategis PT. DGL pada 2021, misalnya, mencakup pemenuhan komitmen terhadap PLN sebagai klien utama dan memperluas pasar di luar PLN melalui anak perusahaan SLBM. Selain itu, mereka melakukan aksi korporasi Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Private Placement) Tahap I dengan nilai lebih dari Rp 95,5 miliar pada 26 Oktober 2021 dan melanjutkan berbagai program efisiensi secara menyeluruh di berbagai aspek serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat guna menjaga keselamatan seluruh insan DWGL serta menjamin keberlangsungan usaha.
Ke depan, kata Herman, mereka tetap konsisten memenuhi komitmen penyediaan batubara kepada PLN, sambil memperluas penetrasi pasar domestik melalui anak usaha, dan melakukan efisiensi biaya terhadap bidang usaha lainnya yang belum berkontribusi positif. * (Rika)