Jakarta, Komunitastodays,— Menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah cita-cita sejak kecil H.Heri Mulyo Sugiharto, yang juga lahir dari rahim seorang perempuan Betawi tulen Tanah Abang, Heri harus selalu siap ditugaskan dimana saja.
Karena menjadi pengawal keutuhan wilayah Nusantara sebagai prajurit, tentunya sudah siap bertugas jauh dari tanah kelahiran untuk membantu masyarakat dan menjaga keutuhan negara.
Hal ini juga dialami oleh banyak dari saudara-saudara sebangsa setanah air kita yang memilih berkarir dengan mengabdi sebagai prajurit TNI.
Tak terkecuali dengan seorang anggota TNI Marinir Angkatan Laut yakni H.Heri Mulyo Sugiharto, seorang anak Betawi asli Tanah Abang, Jakarta Pusat yang pernah mendapat tugas sebagai pelatih Marinir karena sebelumnya Heri telah menjuarai kejuaraan dunia sebagai atlit karate perwakilan dari TNI Marinir.
Kemudian, karena sering turun tangan membantu masyarakat dan kecintaannya kepada seluruh umat beragama, Heri yang masih berstatus sebagai Marinir, baru-baru ini diminta oleh masyarakat Jakarta Barat untuk menjadi penyambung lidah masyarakat Jakarta di DPRD, supaya dapat mewakili jeritan suara rakyat miskin di pemerintahan legislatif, agar tidak lagi ada dari masyarakat yang kesulitan untuk membangun dan mengembangkan seni, budaya, dan usaha-usaha kecil.
“Jakarta Bersih dan Amanah” yang berarti layak di isi oleh seorang mantan Marinir yang tekun dalam menjalankan syariat agama.
Adapun, lelaki ramah yang sederhana ini adalah putra dari pasangan bapak Abdulah bin Yahya dan ibu Rogayah binta’lab. Orang tuanya hanya orang Betawi sederhana yang berprofesi sebagai perintis kemerdekaan di KKO dan pedagang makanan kecil di Tanah Abang Jakarta Pusat.
Namun hal itu tak menyurutkan langkah Heri untuk menggapai cita-cita guna mewujudkan keamanan, dan kenyamanan masyarakat Jakarta dari segala kesulitan persoalan hidup, baik ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan terpenting hukum.
Melihat kegiatan yang telah dijalankan Heri di Majelis Sholawat memiliki pengaruh besar dan dapat secara langsung dirasakan oleh keluarga, tetangga, dan masyarakat sekitar.
Bahkan Heri membuatkan legalitas pendirian dibeberapa yayasan dan sanggar-sanggar silat, seni, dan budaya, membantu masyarakat yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak memiliki kemampuan membayar SPP, membantu orang sakit tanpa mengeluarkan biaya, dan mengakomodir segala kesulitan hukum masyarakat secara gratis.
Sementara itu, masyarakat sangat berharap dirinya perlu hadir mengisi Legislatif mengisi kembali kekosongan figur Almarhum Haji Lulung Lunggana yang juga orang Betawi asli juga dekat dengan tokoh-tokoh masyarakat dan agama, majelis ta’lim dan sanggar silat, serta anak-anak pensiunan militer FKPPI di antero negeri, agar turut dapat mendukung segala kegiatan positif masyarakat untuk mengangkat lebih tinggi lagi Kesenian, Budaya, dan Ekonomi Kerakyatan serta Hukum dan Keadilan.