Menu

Mode Gelap
Perkuat Kebersamaan, PWI Jaya Resmi Kukuhkan Dua Pokja Baru di Jakarta Barat Kejahatan Perdagangan Orang Dibongkar, Polda Jateng Tangkap 29 Pelaku GPK Magelang Dukung Kampanye Akbar Aziz-Mansyur dengan Semangat Demokrasi Aman dan Santun Kejuaraan Jetsky Perebutan Piala Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Ancol Jakarta Utara Inspirasi Hari Guru Nasional 2024: SMK Mutiara Bangsa Rayakan dengan Semangat dan Apresiasi

Nasional · 7 May 2023 11:08 WIB

Ketum PWRI Dr. Suriyanto PD: Pancasila Miliki Peran Dalam Menangkal Radikalisme


 Ketum PWRI Dr. Suriyanto PD: Pancasila Miliki Peran Dalam Menangkal Radikalisme Perbesar

Jakarta, Komunitastodays, – Penyebaran paham radikalisme belakangan ini sangat marak disebarkan melalui media sosial dengan sasarannya anak-anak muda. Persoalan ini harus disikapi dengan bijak, mengingat generasi muda adalah penerus estafet kepemimpinan bangsa.

Demikian disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Wartawan Republik Indonesia [DPP PWRI] dalam bincang pagi strateginews.id, Jumat [5/5/2023]
“Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh dengan paham-paham radikal karena paham radikal bukan saja bisa mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara tapi juga bisa merusak kehidupan rumah tangga dan masa depan pemuda. Apalagi penyebaran paham radikalisme saat ini sangat marak disebarkan melalui media sosial dengan sasarannya adalah anak-anak muda,” kata Suriyanto.

Suriyanto mengungkapkan, fenomena kekerasan atas nama agama yang sering dikenal dengan radikalisme agama semakin tampak, dan akhirnya melatarbelakangi gerakan terorisme yang selalu membayangi dan menjadi permasalahan yang kini dihadapi oleh Negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Pemahaman seperti ini sesungguhnya tidak disebabkan oleh faktor tunggal yang berdiri sendiri.

Dikatakan Suriyanto, faktor sosial, ekonomi, lingkungan, politik bahkan pendidikanpun ikut andil dalam memengaruhi radikalisme agama. Namun demikian, radikalisme agama sering kali digerakkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit, perasaan tertekan, terhegemoni, tidak aman secara psikososial, serta ketidak adilan lokal Maupun global.

Untuk menangkal paham radikalisme, pemahaman tentang Pancasila harus lebih diperkuat. Menurut Suriyanto, kedudukan Pancasila sebagai ideologi negara harus menjadi dasar dari tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“ Pancasila harus menjadi acuan bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari ditengah masyarakat. Kita mungkin bisa melihat bahwa belakangan ini nilai Pancasila mulai pudar karena sedikit demi sedikit orang kurang mengetahui makna dari Pancasila tersebut, di samping itu muncul beberapa faktor radikalisme yang dilakukan oleh sebagian orang untuk mencapai tujuan tertentu tetapi dengan menggunakan cara yang salah dan merugikan orang lain bahkan ada juga yang menggunakan dengan cara kekerasan,” ungkapnya.

“ Peran Pancasila sungguh diperlukan sebagai upaya menyelesaikan masalah radikalisme yang brutal dan membabi-buta, tetapi untuk menyelesaikan masalah tersebut tidaklah mudah dan sesederhana yang kita pikirkan. Kita membutuhkan kerja keras dan konsistensi yang cukup untuk membumikan kembali ideologi Pancasila dalam menangkal radikalisme,” tuturnya.

Sebut Suriyanto, penanaman nilai-nilai Pancasila harus terus dibumikan dan diterapkan dalam kehidupan. Karena Pancasila merupakan dasar negara yang harus tertanam dalam pada diri kita sejak dini.
“ Seseorang sudah seharusnya menanamkan dan menghayati nilai-nilai pancasila mulai dari sejak dini. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai luhur, budi pekerti, etika dan moral bagi setiap umat manusia di Indonesia dalam rangka merangkai rasa kebangsaan, rasa persatuan, dan kedamaian,” terangnya.

Suriyanto pun meminta kepada institusi terkait untuk menghidupkan kembali Pendidikan Moral Pancasila.
Selain itu, Suriyanto menambahkan, perlunya memupuk kembali kecintaan terhadap ideologi Pancasila, kembali pada semangat ideologi Pancasila, melaksanakan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

“ Pancasila sebagai falsafah negara Indonesia yang sarat dengan budi pekerti, kearifan, kebijaksanaan dan moralitas harus diimpelementasikan oleh setiap organisasi dan setiap keorganisasiaan agama-agama dan juga di setiap lembaga pendidikan secara berjenjang dan kampus-kampus. Pancasila harus dijadikan pedoman dalam proses berorganisasi sebagai upaya benteng pertahanan untuk mencegah gerakan radikalisme, intoleransi, terorisme,” ungkapnya.

“ Dengan begitu, Pancasial memiliki relevansi yang sangat tepat sekali saat ini sebagai upaya dalam merangkai rasa kebangsaan, rasa keharmonisan. Karena itu, kita hidup di negara Indonesia harus taat pada hukum dan falsafah bangsa Indonesia yang mengarahkan kita pada kebenaran,” pungkas Suriyanto.
Penulis: Jagad N
Copyrigtht @strateginews.id

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejuaraan Jetsky Perebutan Piala Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Ancol Jakarta Utara

23 November 2024 - 14:03 WIB

Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

21 November 2024 - 12:04 WIB

Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK, Bamsoet Pertanyakan Cara Mencegah Kebocoran 40% APBN

20 November 2024 - 15:38 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI Jaya

13 November 2024 - 11:11 WIB

Dirut TMII Perkenalkan Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah di Kick Off HPN 2025

11 November 2024 - 16:20 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Gelar Peringatan Hari Pahlawan di KA Blambangan Ekspres

11 November 2024 - 11:21 WIB

Trending di Nasional