Menu

Mode Gelap
Romo Asun Berikan Penghargaan kepada Kapolres Syahduddi, Soroti Kepeduliannya pada Masyarakat Lapas Narkotika Jakarta Gerak Cepat Gelar Rapat Kerja Tahun Anggaran 2025 Dinilai Cacat Prosedur dan Tidak Transparan, Proses Pemilihan Dewan Kota DKI Jakarta Dikecam Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, S.I.K: Tetap Kritisi Saya Ya! Puncak Arus Balik Nataru Diprediksi Terjadi pada 2, 5, dan 6 Januari 2025 di Terminal Kalideres

Parbud · 9 Aug 2023 17:39 WIB

Yuk Saksikan Festival Songket Nusantara & UMKM Expo 2023


 Yuk Saksikan Festival Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Tenun dan songket adalah satu-satunya karya anak bangsa yang dapat ditemui di hampir semua daerah di Nusantara bahkan berada di 38 provinsi di Indonesia. Banyak sebutan untuk kain tenun seperti tenun ikat, songket, ulos, tapis, tenun gringsing, double ikat, endek, maupun kain ATBM.

Tenun dan songket memiliki sejarah panjang hingga 1000 tahun. Tenun dan songket, di masa Kerajaan Nusantara, pernah menjadi alat tukar perdagangan sebelum Indonesia memiliki mata uang Rupiah. Tenun dan songket menjadi pengganti koin emas yang dimiliki para raja, ratu, dan kaum bangsawan.

Untuk mengukuhkan eksistensi tenun dan songket sebagai warisan budaya leluhur Nusantara, Kementerian Dalam Negeri bersama KADIIFA (Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art & UKM), Pemerintah DKI Jakarta, dan Kamar Dagang & Industri Indonesia akan menggelar Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 bertempat di Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta pada 2-7 September 2023.

Dalam rangka road to Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo2023, Kemendagri bersama KADIIFA mengadakan gathering dan konferensi pers bagi insan media Tanah Air di Gedung BPSDM, Rabu.(9/8/2023) Kementerian Dalam Negeri RI Kalibata, Jakarta Selatan.

Acara dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri RI Dr. H. Suhajar Diantoro, MSi., Kepala BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI Dr. Sugeng Haryono, M.Pd., Sekretaris BPSDM Kementerian Dalam Negeri RI Moh. Rizal, SE., MSi., Kepala Pusat Strategi Kebijakan Kewilayahan Kependudukan & Pelayanan Publik BSKDN T. R. Fahsul Falah, S.Sos., MSi., dan penggagas Hari Tenun Nasional Prof. Dr. Anna Mariana SH., MH., MBA.

Pembahasan seputar Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo tahun ini berfokus pada agenda utama yaitu Deklarasi & Penetapan Hari Tenun dan Songket Nasional 7 September oleh Presiden Republik Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Diketahui bahwa Kepala Negara dan Ibu Negara dikenal sebagai pemimpin bangsa yang sangat peduli terhadap warisan budaya Nusantara.

Dalam Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo juga akan ditetapkan bahwa Presiden Joko Widodo menjadi Bapak Pelindung Tenun & Songket Nusantara.

Agenda berikutnya dalam Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo adalah Pemilihan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia 2023, Pameran Tenun Songket Keraton Nusantara, UMKM Expo, serta Konser Budaya & Festival Tari Nusantara.

Prof. Anna Mariana sebagai pelopor Hari Tenun Indonesia menjelaskan alasan di balik pelaksanaan Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023.

“Tahun ini adalah tahun kebangkitan pengusaha UMKM, khususnya perajin tenun. Ini tahun pertama offline setelah tiga tahun vakum akibat pandemi COVID-19. Event akbar ini merupakan permintaan dari para pelaku UMKM yang menjadi binaan KADIIFA di 38 provinsi, yang didukung Kementerian Dalam Negeri, serta 20 kementerian terkait, dan pemerintah daerah,” ujar Prof. Anna.

“Tujuan pertama pelaksanaan Festival Tenun Songket Nusantara & UMKM Expo 2023 adalah melindungi warisan kebudayaan tradisional dan melestarikannya, sekaligus menggerakkan sektor industri ekonomi, bukan hanya dalam bentuk seremoni biasa, melainkan ada pengakuan legal terhadap eksistensi tenun dan songket Indonesia,” imbuhnya.

“Visi dan misi kegiatan ini untuk mendorong program pemerintah agar songket dan tenun tidak punah melalui sejumlah strategi,” ungkap Prof. Anna.

Pertama, Kemendikbudristek memasukkan sejarah budaya ke dalam kurikulum SD hingga perguruan tinggi. Tujuannya agar generasi muda masa depan mengetahui akar budaya leluhur mereka dan tidak larut dalam ekspansi budaya negara lain.

Terlebih lagi, khazanah budaya tenun dan songket tidak dimiliki banyak negara lain dan hanya berkembang secara turun-temurun di Indonesia.
Kedua, mendorong pengakuan HAKI terhadap motif di setiap daerah 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota.

Ketiga, mendorong Kemenparekraf untuk menghadirkan sentra tenun berkualitas dengan produk-produk yang terstandarisasi.

“Di bawah payung Kementerian Dalam Negeri, kita berharap kearifan lokal dapat terintegrasi antardaerah sehingga setiap pemerintah daerah dapat menginventarisasi produk tenun yang sudah diverifikasi,” papar Prof. Anna.

Demikian pula dengan Pemilihan Putra Putri Tenun Indonesia, diharapkan dapat menjadi ‘perpanjangan tangan’ bagi generasi muda untuk menggerakkan daerah, memperluas kecintaan terhadap tenun daerah masing-masing, dan mempromosikan kekayaan tenun dan songket. Dengan kepiawaian generasi muda di dunia digital, tenun dan songket Nusantara diharapkan dapat dikenal, dicintai, dan dibanggakan oleh semakin banyak rakyat Indonesia. (Riko/red)

Artikel ini telah dibaca 4,908 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Awal Tahun 2025 Situs Sejarah Purbakala Pemandian Air Panas Candi Umbul Ramai Di Datangi Pengunjung

1 January 2025 - 16:35 WIB

Wakil Indonesia, Clara Xintia, Masuk Final dan Jadi Top 10 di Asian Cup 2024

18 December 2024 - 16:52 WIB

Pentas Seni Topeng Ireng Pesona Abhirama Meriahkan Pasar Tani Salaman Magelang

20 November 2024 - 21:27 WIB

Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian

28 October 2024 - 22:06 WIB

Gelar Pentas Seni Budaya Paguyuban Prisma Muda Budaya Ramaikan Dusun Tempursari Magelang

7 October 2024 - 20:43 WIB

Sudin Parekraf Jakpus Gelar Famtrip Wisata Edukasi di Peringatan Hari Pariwisata Dunia

24 September 2024 - 22:10 WIB

Trending di Parbud