Menu

Mode Gelap
Kejahatan Perdagangan Orang Dibongkar, Polda Jateng Tangkap 29 Pelaku GPK Magelang Dukung Kampanye Akbar Aziz-Mansyur dengan Semangat Demokrasi Aman dan Santun Kejuaraan Jetsky Perebutan Piala Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Ancol Jakarta Utara Inspirasi Hari Guru Nasional 2024: SMK Mutiara Bangsa Rayakan dengan Semangat dan Apresiasi Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Yayasan Al-Huda: Guru Hebat, Indonesia Kuat

Nasional ยท 30 Aug 2023 14:32 WIB

PLTA Perlu Percepatan Hadapi Krisis Iklim


 PLTA Perlu Percepatan Hadapi Krisis Iklim Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) menjadi suatu kontributor penting dalam memangkas emisi Indonesia, bahkan faktor emisi dari sub-sektor pembangkit pada tahun 2050 jauh berkurang menjadi hanya 3% saja dibandingkan kebijakan tanpa percepatan, demikian disampaikan Mahawan Karuniasa, Pakar Lingkungan Universitas Indonesia pada Seminar Transisi Energi Menghadapi Perubahan Iklim di Universitas Sumatera Utara, Rabu. (30/8/2023).

Seperti diketahui, Badan Meteorologi Dunia atau World Meteorological Organisation (WMO) memperingatkan temperatur global kemungkinan besar akan terlampaui diatas 1,5 derajad Celsius secara temporer pada 5 tahun kedepan.

Tentu saja hal ini akan berdampak pada meningkatnya bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, dan angin ekstrem di Indonesia. Transisi energi sangat penting untuk menghadapi perubahan iklim dan pada saat bersamaan untuk memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat karena pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kesejahteraan.

Guru Besar Ilmu Kehutanan Universitas Sumatera Utara, Rahmawaty menyampaikan bahwa dalam implementasi transisi energi, pembangunan pembangkit listrik dilapangan dapat diintegrasikan dengan

manajemen konservasi serta pelestarian ekosistem hutan. Seminar juga menghadirkan Dirjen EBTKE,

Zeira Salim Ritonga Anggota DPRD Sumatera Utara, serta Baharuddin, Guru Besar dari Universitas Negeri

Medan. Sesuai Agenda Net Zero Emission (NZE), Indonesia akan mencapai emisi bersih atau seimbang antara emisi dan penyerapan yang dilakukan pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Mahawan Karuniasa, Pendiri/CEO Environment Institute sekaligus pengamat lingkungan Universitas

Indonesia menambahkan bahwa sumber emisi Indonesia akan beralih dari aktivitas berbasis lahan ke sumber emisi dari sektor energi, sehingga agenda energi bersih Indonesia perlu prioritaskan PLTA selain penerapan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage(CCUS) pada pembangkit yang masih menggunakan batubara. (Ferry )

Artikel ini telah dibaca 2,907 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kejuaraan Jetsky Perebutan Piala Panglima TNI Jenderal Agus Subianto di Ancol Jakarta Utara

23 November 2024 - 14:03 WIB

Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

21 November 2024 - 12:04 WIB

Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK, Bamsoet Pertanyakan Cara Mencegah Kebocoran 40% APBN

20 November 2024 - 15:38 WIB

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Mampir di Kantor PWI Jaya

13 November 2024 - 11:11 WIB

Dirut TMII Perkenalkan Wajah Baru Taman Mini Indonesia Indah di Kick Off HPN 2025

11 November 2024 - 16:20 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Gelar Peringatan Hari Pahlawan di KA Blambangan Ekspres

11 November 2024 - 11:21 WIB

Trending di Nasional