Jakarta, Komunitastodays,– Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah wilayah akan mengalami musim hujan di atas normal.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan hal itu berarti sejumlah wilayah tersebut akan menghadapi curah hujan lebih tinggi.
Menurutnya, terdapat 69 atau 9,9 persen zona musim (ZOM) yang memiliki sifat musim hujan di atas normal.
“Terdapat wilayah yang diprediksi akan mengalami musim hujan di atas normal, artinya curah hujan lebih tinggi dari rata-rata. Wilayah yang mengalami curah hujan lebih tinggi ada 9,9 persen ada 69 ZOM,” terangnya, seperti dikutip dari YouTube BMKG pada Selasa (12/9/2023).
Adapun hal tersebut berpotensi menimbulkan berbagai bencana hidrometeorologi basah.
Menurut BMKG, 69 ZOM yang mengalami musim hujan di atas normal tersebut antara lain Aceh bagian selatan dan Sumatera Utara bagian utara.
Kemudian Riau bagian utara, Sumatera Barat bagian selatan, Jambi bagian utara, Bengkulu bagian utara, dan Sumatera Selatan bagian Barat.
Selanjutnya, wilayah Banten bagian Selatan, Sulawesi Tengah bagian selatan, serta Sulawesi Tenggara bagian selatan.
Di sisi lain, Dwikorita menyebut terdapat 64 atau 9,2 ZOM dengan sifat musim hujan di bawah normal.
Wilayah tersebut meliputi sebagian kecil Sumatera Utara, Lampung bagian selatan, dan sebagian kecil Banten.
Kemudian sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah bagian timur, dan Jawa Timur bagian selatan.
Serta sebagian Kalimantan Barat, sebagian NTT, Sulawesi tengah bagian utara, Papua Barat bagian selatan, dan Papua Barat.
Kendati demikian, Dwikorita menyebut sifat musim hujan pada tahun 2023 secara umum diprediksi normal dengan cakupan 566 atau 80,9 persen ZOM.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa awal musim hujan terjadi pada November 2023, sementara puncaknya pada Januari-Februari 2024.
Dwikorita menuturkan musim hujan akan tiba lebih lambat daripada biasanya, dengan 446 ZOM atau 64 persen mulai memasuki musim hujan pada Oktober-November 2023.
Hal ini terjadi karena dampak fenomena El Nino moderat yang masih berlangsung hingga Februari 2024 dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif bertahan hingga akhir tahun 2023.
Menurutnya, curah hujan turun diprediksi akan normal dibandingkan biasanya, kurang lebih sama dengan rerata klimatologinya.
Berikut ini wilayah-wilayah yang memasuki musim hujan lebih awal dan lebih lambat:
1. Awal musim hujan akhir Agustus 2023
Sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau.
2. Awal musim hujan September 2023
Terdapat 24 ZOM atau 3,4 persen yang akan memasuki musim hujan, meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian selatan.
3. Awal musim hujan Oktober 2023
Terdapat 69 ZOM atau 9,9 persen ZOM yang akan memasuki musim hujan, yaitu Provinsi Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.
4. Awal musim hujan November 2023
Ada 255 ZOM atau 36,5 persen ZOM yang akan memasuki musim hujan meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, dan Bali.
Lalu, sebagian kecil NTB, sebagian kecil NTT, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.
5. Awal musim hujan Desember 2023
Sekitar 153 ZOM atau 21,9 persen diperkirakan akan memasuki musim hujan pada Desember 2023, yaitu termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah NTB, sebagian NTT, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.
6. Awal musim hujan tahun 2024
Masih ada 22 ZOM atau 3,2 persen ZOM yang akan mengalami musim hujan pada Januari – Mei 2024. (Har/red)