Jakarta, Komunitastodays, – Sebuah proyek pelebaran saluran air yang beralamat di jalan Kamal Raya tepatnya di Perempatan Tegal Alur dikeluhkan warga masyarakat.
Pasalnya salah satu warga yang rumahnya tepat di pinggir jalan dan terkena proyek pelebaran saluran air tersebut mengalami musibah, salah satu anggota keluarganya meninggal dunia sehingga kesulitan untuk mengangkat jenazah ke jalan karena rumahnya tidak diberi fasilitas jembatan oleh pekerja proyek pelebaran saluran air tersebut. Kamis (20/6/24).
Johan (42) cucu dari Almarhumah, saat ditemui team media. Sabtu (22/6/2024) mengatakan pada awal proyek tersebut mau dimulai Ibu Lurah mengatakan dengan jelas proyek tersebut paling lama 20 Hari paling cepat 10 Hari.
“Bu Lurah dengan jelas mengatakan paling lama 20 Hari paling cepet 10 Hari namun hingga hari ini bisa dilihat gorong-gorongnya pun belum terpasang apalagi tutupnya,” ujar Johan.
Johan mengatakan proyek dimulai 22 mei 2024 namun sampai hari ini gorong-gorongnya belum masuk. Seharusnya proyek ini sudah kelar.
Sewaktu nenek Johan meninggal dirinya terpaksa membuat jembatan dadakan menggunakan bambu agar keranda yang untuk membawa jenazah bisa lewat.
“Saat hari musibah terpaksa kita bikin jembatan dadakan agar keranda bisa lewat, para tamu pada bingung (berantakan/red) naronya dimana,” tambahnya.
Haji Dayat, (50) salah satu tokoh masyarakat yang merupakan anak dari Almarhumah mengatakan sangat kecewa dengan pengerjaan proyek tersebut yang dinilainya kurang menghargai warga yang terdampak.
“Seharusnya sebagai pengganti jembatan pemerintah sudah memikirkan untuk mengganti dengan yang sementara, mungkin dengan plat besi atau yang lainya sehingga warga bisa tetap aktifitas,” kata Haji Dayat.
Dikarenakan hari sabtu maka bu Lurah belum bisa ditemui, Senin pihak team media akan konfirmasi ke kelurahan Tegal Alur. (FN/red)