Menu

Mode Gelap
Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Temuan Ketidaksesuaian Aset di Kecamatan Kalideres: 14 Kendaraan Operasional Hilang Diskusi Perdana Forum Pemred SMSI Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta Terminal Kalideres Jakarta Barat Persiapkan Liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK, Bamsoet Pertanyakan Cara Mencegah Kebocoran 40% APBN

Parbud · 28 Oct 2024 22:06 WIB

Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian


 Paguyuban Among Krido Turonggo Gandeng Anak  Remaja Salurkan Hobi Melalui Kesenian Perbesar

Magelang, Komunitastodays,- Masa muda adalah masa dimana mereka sedang mencari jati dirinya. Generasi muda juga sebagai generasi penerus bangsa. Masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi mudanya.

Untuk mencegah kenakalan remaja yang mulai marak paguyuban kesenian Among Krido Turonggo menggandeng anak anak remaja untuk diajak bergabung dikesenian menyalurkan hobinya. Kesenian Among Krido Turunggo adalah kesenian Jathilan tradisional atau sering di sebut Kesenian Tradisional Kuda Kepang. Kesenian ini menggambarkan pada masa perang dimana para pemuda dan pemudi Indonesia melawan penjajah sambil menunggang kuda.

Kesenian Jathilan dimainkan oleh pria maupun wanita dengan menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu. Mereka menari sambil mengikuti alunan musik gendang yang di tabuh. Aroma mistik kesenian sangat terasa pada saat bau dupa kemenyan di bakar tercium disekitar arena permainan.

Irama musik gendang yang pelan, halus sampai melengking lengking menambah kesenian ini memiliki karakteristik yang unik dan beda dengan kesenian lainnya. para penari akan mengikuti irama musik gendang yang ditabuh, tak jarang aksi gila di luar nalar sehat manusia ditampilkan oleh para penari seperti mereka makan sesaji, bunga,kemenyan, dupa , kaca maupun makanan lainnya.
Walaupun kesenian ini sangat unit dan berbau mistik namun kesenian ini sangat di gemari oleh semua kalangan warga Masyarakat baik tua, muda maupun remaja.

Sabrina Kelas tiga SMP Negeri 3 Muntilan salah satu penari kuda pada saat diwawancarai awak media minggu 27 Oktober 2024 selepas pentas menjelaskan bahwa dirinya sudah satu setengah tahun ikut bergabung di kesenian jathilan….sabrina…sudah satu setengah tahun. Senang, terus berkembang bisa melestarikan kesenian jawa..

Hal senada juga disampaikan oleh Ilham remaja kelas 8 SMP Negeri 3 Muntilan.sudah lima tahun ikut bergabung di kesenian, dari kelas tiga SD sampai sekarang, supaya kebudayaan jawa tidak hilang katanya.

Selain Sabrina dan Ilham salah satu pemain senior yaitu pak Eko juga menjelaskan bahwa kesenian jathilan tradisional sangat digemari semua kalangan masyarakat, kesenian ini juga dulunya dipakai sebagai siar masuknya Agama Islam di Indonesia, untuk mencari persaudaraan,…supaya anak muda melestarikan kebudayaan jawa ujarnya.

Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dilingkungan masyarakat peran serta Pemerintah dan orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi kenakalan remaja supaya generasi muda sebagai generasi penerus bangsa mempunyai kwalitas yang mumpuni di masa depan. (*L30 Bth*)

Artikel ini telah dibaca 63 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pentas Seni Topeng Ireng Pesona Abhirama Meriahkan Pasar Tani Salaman Magelang

20 November 2024 - 21:27 WIB

Gelar Pentas Seni Budaya Paguyuban Prisma Muda Budaya Ramaikan Dusun Tempursari Magelang

7 October 2024 - 20:43 WIB

Sudin Parekraf Jakpus Gelar Famtrip Wisata Edukasi di Peringatan Hari Pariwisata Dunia

24 September 2024 - 22:10 WIB

Paguyuban Topeng Ireng Pesona Abhirama Dusun Jetakan Jogonegoro Mertoyudan Kabupaten Magelang Gelar Pentas Seni

23 September 2024 - 23:00 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno Berikan Testimoni Positif tentang Black Stone Yacht Club Bali

5 September 2024 - 12:28 WIB

Kemenparekraf dan APGI Gelar “2nd Indonesia Mountain Tourism Conference 2024”

22 August 2024 - 07:17 WIB

Trending di Parbud