Menu

Mode Gelap
Ketua Umum IMI Bamsoet Dukung Gelaran IMX 2024 di ICE BSD Imam Besar Forum Betawi Rempug, KH Lutfi Hakim : Apresiasi PDIP Perjuangan Astera Head SPA Dari Rene Furterer, Hadir Dengan Formula Baru DI Indonesia Kapolri Instruksikan Warga Terlayani dengan Baik saat Misa Agung Paus Fransiskus Polri Minta Maaf Soal Rekayasa Lalin Selama Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional · 14 Jun 2023 05:56 WIB

APIK Indonesia Network Menggelar Workshop Tantangan Zero Waste Zero Emission Indonesia


 APIK Indonesia Network Menggelar Workshop Tantangan Zero Waste Zero Emission Indonesia Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,-Memperingati Hari Lingkungan Hidup Dunia KLHK menggelar Festival Peduli Sampah Nasional 2023, dengan tema Solusi Kurangi Sampah Plastik. Selasa (13/6/2023).

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan Workshop Zero Waste Zero Emission, untuk sosialisasi dan mencari masukan penyusunan dokumen Zero Waste Zero Emission.

Dalam tanggapannya, Mahawan Karuniasa, Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK Indonesia Networtk) mengapresiasi penyusunan dokumen yang menjadi landasan penting urusan sampah dan kaitannya dengan pengendalian perubahan iklim khususnya agenda Net Zero Emission Indonesia.

Namun Dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia tersebut juga memberikan beberapa catatan terkait finalisasi dokumen Zero Waste Zero Emission. Pertama, isu adaptasi perlu diintegrasikan dalam dokumen mengingat Badan Meteorologi Dunia menyatakan bahwa 1,5°C akan tertembus minimal 1 tahun pada periode 2023-2027 ini.

Seperti pembakaran sampah harus dihindari untuk mencegah kebakaran terutama hutan dan lahan. Buang sampah sembarangan juga dapat memperburuk bencana banjir.

Kedua, upaya mitigasi gas rumah kaca global masih jauh dari cukup, diperkirakan tahun 2030 masih ada selisih 20 Gigaton dari target maksimal emisi global sesuai Laporan UNEP yaitu 33 Gigaton, sehingga dokumen Zero Waste Zero Emission perlu disiapkan menghadapi berbagai dinamika negosiasi global.

Ketiga, implementasi konkret perlu direalisasikan, khususnya penanganan sumber sampah, yaitu rumah tangga, pasar, dan perniagaan. Selain itu, dihilir baik Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) banyak teknologi tersedia, namun membutuhkan investasi yang tidak sedikit.

Persoalan sosial dan ekonomi perlu menjadi komponen utama dokumen Zero Waste Zero Emission, sehingga sejalan dengan agenda transformasi ekonomi nasional maupun upaya rapid

transformation of societies sebagai syarat menghadapi krisis iklim yang sudah terjadi, demikian Mahawan Karuniasa menutup tanggapannya.(Ferry)

Artikel ini telah dibaca 73 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ketua Umum IMI Bamsoet Dukung Gelaran IMX 2024 di ICE BSD

18 September 2024 - 09:56 WIB

Dukung Prabowo Subianto Presiden Terpilih Jalankan Program-Program Unggulan

16 September 2024 - 20:01 WIB

Ketua MPR RI Bamsoet Luncurkan Lima Buku Terbaru di Hari Ulang Tahun ke-62

10 September 2024 - 18:37 WIB

Kampus Energi Hijau Pertama di Jakarta, IT PLN Gunakan REC dan SPKLU

9 September 2024 - 16:06 WIB

Obor Api PON XXI Tiba di Toba, Bupati Toba : Jangan Lewatkan Peristiwa Bersejarah Ini

9 September 2024 - 11:09 WIB

Paus Fransiskus: Terowongan Istiqlal-Katedral Sarana Perjumpaan, Dialog, dan Persaudaraan

5 September 2024 - 13:35 WIB

Trending di Nasional