Menu

Mode Gelap
Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2024 di Yayasan Al-Huda: Guru Hebat, Indonesia Kuat Pokja PWI dan Sudis Kominfotik Jakarta Barat Berkomitmen untuk Kolaborasi Hasilkan Berita Berintegritas Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Temuan Ketidaksesuaian Aset di Kecamatan Kalideres: 14 Kendaraan Operasional Hilang Diskusi Perdana Forum Pemred SMSI Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta

Metropolitan · 22 Jun 2024 16:25 WIB

Lurah Tegal Alur Janjikan Proyek Selesai 20 Hari, Faktanya Warga Sampai Kesulitan Mengubur Jenazah


 Oplus_131072 Perbesar

Oplus_131072

Jakarta, Komunitastodays, – Sebuah proyek pelebaran saluran air yang beralamat di jalan Kamal Raya tepatnya di Perempatan Tegal Alur dikeluhkan warga masyarakat.

Pasalnya salah satu warga yang rumahnya tepat di pinggir jalan dan terkena proyek pelebaran saluran air tersebut mengalami musibah, salah satu anggota keluarganya meninggal dunia sehingga kesulitan untuk mengangkat jenazah ke jalan karena rumahnya tidak diberi fasilitas jembatan oleh pekerja proyek pelebaran saluran air tersebut. Kamis (20/6/24).

Johan (42) cucu dari Almarhumah, saat ditemui team media. Sabtu (22/6/2024) mengatakan pada awal proyek tersebut mau dimulai Ibu Lurah mengatakan dengan jelas proyek tersebut paling lama 20 Hari paling cepat 10 Hari.

“Bu Lurah dengan jelas mengatakan paling lama 20 Hari paling cepet 10 Hari namun hingga hari ini bisa dilihat gorong-gorongnya pun belum terpasang apalagi tutupnya,” ujar Johan.

Johan mengatakan proyek dimulai 22 mei 2024 namun sampai hari ini gorong-gorongnya belum masuk. Seharusnya proyek ini sudah kelar.

Sewaktu nenek Johan meninggal dirinya terpaksa membuat jembatan dadakan menggunakan bambu agar keranda yang untuk membawa jenazah bisa lewat.

“Saat hari musibah terpaksa kita bikin jembatan dadakan agar keranda bisa lewat, para tamu pada bingung (berantakan/red) naronya dimana,” tambahnya.

Haji Dayat, (50) salah satu tokoh masyarakat yang merupakan anak dari Almarhumah mengatakan sangat kecewa dengan pengerjaan proyek tersebut yang dinilainya kurang menghargai warga yang terdampak.

“Seharusnya sebagai pengganti jembatan pemerintah sudah memikirkan untuk mengganti dengan yang sementara, mungkin dengan plat besi atau yang lainya sehingga warga bisa tetap aktifitas,” kata Haji Dayat.

Dikarenakan hari sabtu maka bu Lurah belum bisa ditemui, Senin pihak team media akan konfirmasi ke kelurahan Tegal Alur. (FN/red)

Artikel ini telah dibaca 165 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dugaan Intervensi dalam Rapat Panitia 5 Pemilihan Ketua RW 014, Warga Minta Tindakan Tegas

23 November 2024 - 03:49 WIB

Pokja PWI dan Sudis Kominfotik Jakarta Barat Berkomitmen untuk Kolaborasi Hasilkan Berita Berintegritas

22 November 2024 - 17:33 WIB

Terminal Kalideres Jakarta Barat Persiapkan Liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

20 November 2024 - 15:48 WIB

Pemkot Jakarta Barat Terima Kunjungan Pokja PWI Jakbar yang Dipimpin Noto Prayitno

19 November 2024 - 14:53 WIB

Industry Class Desain Komunikasi Visual Diadakan di SMK Mutiara Bangsa

16 November 2024 - 20:13 WIB

Terminal Bayangan Menjamur di Jakarta Barat Menggerus Retribusi Menguap Liar

14 November 2024 - 18:31 WIB

Trending di Metropolitan