Jakarta, Komunitastodays,– Protes keras datang dari sejumlah tokoh Betawi terkait pernyataan kontroversial Suswono, calon wakil gubernur pendamping Ridwan Kamil, yang dianggap menghina Rasulullah SAW dan Siti Khadijah RA.
Pernyataan tersebut dianggap merendahkan martabat dua sosok suci dalam Islam, yang telah memicu kemarahan umat Muslim di seluruh Indonesia. Kini, kasus ini sedang diperiksa oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta.
Ketua Umum Betawi Bangkit, David Darmawan, mengecam keras sikap Bawaslu yang menggelar klarifikasi secara tertutup. Menurutnya, proses klarifikasi yang tidak terbuka menciptakan kesan bahwa Bawaslu berpihak atau berusaha melindungi Suswono.
“Bawaslu harus transparan dalam memeriksa kasus ini. Jangan sampai ada kesan bahwa mereka menutup-nutupi atau melindungi pihak yang diduga melanggar norma agama,” tegas David dalam pernyataannya, Senin (4/11/2024).
David menambahkan bahwa pernyataan Suswono yang dianggap menghina Rasulullah SAW dan Siti Khadijah RA bukanlah sekadar soal politik, tetapi soal penghormatan terhadap keyakinan umat Islam. “Ini masalah akidah, bukan soal politik belaka. Kita tidak bisa diam ketika nilai-nilai agama kita dihina,” ujar David.
Kasus ini memicu perdebatan hangat di masyarakat, dengan banyak pihak mendesak agar Bawaslu bertindak tegas dan transparan. Sebelumnya, Suswono disebutkan dalam sebuah pernyataan publik yang menganggap Rasulullah SAW sebagai “pemuda pengangguran” yang tidak layak dihormati, terutama terkait kisah cinta beliau dengan Siti Khadijah RA. Pernyataan ini langsung ditanggapi dengan protes keras dari umat Islam, yang merasa tersinggung dan dihina.
Bawaslu DKI Jakarta telah memulai proses klarifikasi terhadap Suswono terkait pernyataan tersebut. Namun, hingga saat ini, proses tersebut masih dilakukan secara tertutup, yang menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat. Tokoh Betawi dan sejumlah organisasi massa pun meminta agar Bawaslu membuka proses ini agar publik bisa melihat dengan jelas bagaimana lembaga ini menangani kasus yang menyangkut keyakinan umat beragama.
David Darmawan menegaskan bahwa perjuangan ini lebih dari sekadar politik. “Ini adalah soal harga diri umat Islam dan penghormatan terhadap Rasulullah SAW serta Siti Khadijah RA. Kami tidak akan tinggal diam. Kami siap mengawal kasus ini hingga tuntas,” ujarnya.
Sementara itu, para pendukung Suswono juga menyatakan bahwa pernyataannya tersebut tidak dimaksudkan untuk menghina, melainkan sebagai bagian dari konteks pembicaraan yang lebih luas. Meski demikian, banyak pihak yang menganggap bahwa ucapan tersebut tetap menyakitkan dan tidak pantas keluar dari seorang calon pemimpin.
Umat Islam, bersama tokoh Betawi, kini menunggu langkah selanjutnya dari Bawaslu. Mereka berharap agar lembaga pengawas pemilu ini dapat bertindak objektif, adil, dan transparan dalam menangani kasus yang menyangkut hak-hak umat beragama. (Dao/red,)