Menu

Mode Gelap
Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Temuan Ketidaksesuaian Aset di Kecamatan Kalideres: 14 Kendaraan Operasional Hilang Diskusi Perdana Forum Pemred SMSI Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta Terminal Kalideres Jakarta Barat Persiapkan Liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 Fit and Proper Test Calon Pimpinan KPK, Bamsoet Pertanyakan Cara Mencegah Kebocoran 40% APBN

Berita ยท 20 Nov 2024 19:13 WIB

Temuan Ketidaksesuaian Aset di Kecamatan Kalideres: 14 Kendaraan Operasional Hilang


 Temuan Ketidaksesuaian Aset di Kecamatan Kalideres: 14 Kendaraan Operasional Hilang Perbesar

Jakarta, Komunitastodays,- Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik terhadap Aset Tetap Peralatan dan Mesin di Kecamatan Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat, menunjukkan adanya ketidaksesuaian yang signifikan.

Dalam laporan audit pengelolaan aset daerah yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebanyak 14 unit kendaraan operasional berupa mobil tangki air senilai Rp2.520.000.000,00 dilaporkan tidak ditemukan.

Terkait hal ini, Camat Kalideres menyampaikan bahwa pihak kecamatan hingga saat ini masih melakukan peninjauan di lapangan untuk memastikan keberadaan kendaraan tersebut. Namun, mereka belum melaporkan temuan ini melalui SIERA (Sistem Informasi Elektronik Rekonsiliasi Aset) karena proses verifikasi masih berlangsung.

Ketidaksesuaian ini memunculkan reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya Feri Rian, tokoh pemuda Tambora. Feri menilai bahwa kasus ini mencerminkan lemahnya pengelolaan aset daerah yang dapat berujung pada kerugian negara. “Ini adalah masalah serius. Nilai aset yang tidak ditemukan mencapai miliaran rupiah.

Pemerintah harus segera memberikan penjelasan dan menindak tegas jika ditemukan kelalaian atau unsur kesengajaan,” tegas Feri. Rabu (20/11/2024).

Lebih lanjut, Feri menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan. “Jika laporan ini benar, maka ini adalah bukti nyata adanya tata kelola aset yang lemah. Jangan sampai aset yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat justru menjadi beban karena pengelolaannya yang tidak transparan,” tambahnya.

Feri, yang baru terpilih menjadi Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) di Kecamatan Tambora, juga mendesak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat untuk segera menyelesaikan peninjauan lapangan dan memberikan laporan resmi kepada publik. “Audit independen perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur korupsi atau penyalahgunaan aset. Masyarakat membutuhkan kejelasan dan tindakan nyata, bukan sekadar janji peninjauan,” ujarnya.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dengan masyarakat yang menunggu langkah konkret dari Pemkot Jakarta Barat dalam merespons temuan tersebut. Insiden ini juga mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap aset pemerintah agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pelayanan publik. (*red)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

STABN Sriwijaya Berkontribusi dalam Penyusunan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan IPTEK di Kabupaten Tangerang

20 November 2024 - 18:59 WIB

Diskusi Perdana Forum Pemred SMSI Bahas Solusi Kemacetan Lalu Lintas di Jakarta

20 November 2024 - 16:02 WIB

Wali Kota Jakarta Barat Diterpa Kritik, Masyarakat Soroti Layanan Publik Buruk dan Dugaan Manipulasi Anggaran

18 November 2024 - 18:07 WIB

Mahasiswa POSKO 3 KKN STABN Sriwijaya Menggelar Bakti Sosial di Dusun Lamuk

17 November 2024 - 12:14 WIB

Dukung Asta Cita Presiden Prabowo, Ketua Pokja PWI Jakbar Apresiasi Polisi Ungkap Tanaman Ganja di Cengkareng

14 November 2024 - 05:47 WIB

Terbengkalai 5 Tahun Program PTSL di Kapuk Muara, Ketua PWI Jakut Buka Suara

13 November 2024 - 11:04 WIB

Trending di Berita