Jakarta, Komunitastodays,- Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik terhadap Aset Tetap Peralatan dan Mesin di Kecamatan Kalideres, Kota Administrasi Jakarta Barat, menunjukkan adanya ketidaksesuaian yang signifikan.
Dalam laporan audit pengelolaan aset daerah yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebanyak 14 unit kendaraan operasional berupa mobil tangki air senilai Rp2.520.000.000,00 dilaporkan tidak ditemukan.
Terkait hal ini, Camat Kalideres menyampaikan bahwa pihak kecamatan hingga saat ini masih melakukan peninjauan di lapangan untuk memastikan keberadaan kendaraan tersebut. Namun, mereka belum melaporkan temuan ini melalui SIERA (Sistem Informasi Elektronik Rekonsiliasi Aset) karena proses verifikasi masih berlangsung.
Ketidaksesuaian ini memunculkan reaksi keras dari berbagai pihak, salah satunya Feri Rian, tokoh pemuda Tambora. Feri menilai bahwa kasus ini mencerminkan lemahnya pengelolaan aset daerah yang dapat berujung pada kerugian negara. “Ini adalah masalah serius. Nilai aset yang tidak ditemukan mencapai miliaran rupiah.
Pemerintah harus segera memberikan penjelasan dan menindak tegas jika ditemukan kelalaian atau unsur kesengajaan,” tegas Feri. Rabu (20/11/2024).
Lebih lanjut, Feri menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemerintahan. “Jika laporan ini benar, maka ini adalah bukti nyata adanya tata kelola aset yang lemah. Jangan sampai aset yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat justru menjadi beban karena pengelolaannya yang tidak transparan,” tambahnya.
Feri, yang baru terpilih menjadi Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) di Kecamatan Tambora, juga mendesak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat untuk segera menyelesaikan peninjauan lapangan dan memberikan laporan resmi kepada publik. “Audit independen perlu dilakukan untuk memastikan tidak ada unsur korupsi atau penyalahgunaan aset. Masyarakat membutuhkan kejelasan dan tindakan nyata, bukan sekadar janji peninjauan,” ujarnya.
Kasus ini kini menjadi perhatian publik, dengan masyarakat yang menunggu langkah konkret dari Pemkot Jakarta Barat dalam merespons temuan tersebut. Insiden ini juga mengingatkan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap aset pemerintah agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pelayanan publik. (*red)