Pangandaran, Komunitastodays, – Didi Setiadi, warga Parakan RT 014/04, Desa Parakan Kec. Maleber, Kuningan, yang sebelumnya dikenal karena perilakunya yang meresahkan, kini berangsur-angsur berubah berkat penanganan intensif di Rumah Solusi Himathera Indonesia (RSHI). Namun, proses menuju pemulihan ini bukan tanpa tantangan.
Didi sebelumnya sering berulah, mulai dari memalak pedagang keliling, memaksa warga memberikan makanan, hingga melakukan perusakan yang menimbulkan ketakutan di masyarakat. Setelah keresahan mencapai puncaknya, keluarga bersama Pemerintah Desa Maleber dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sepakat mengevakuasinya ke Himathera Indonesia di Pangandaran, sebuah lembaga rehabilitasi mental yang telah menangani banyak kasus serupa.
Proses Evakuasi yang Penuh Tantangan
Evakuasi Didi ke Himathera Indonesia tidak berjalan mudah. Saat hendak dibawa, ia melawan petugas kepolisian, menyerang, dan berulah hingga harus dibawa dalam keadaan diborgol. Setibanya di Himathera, Didi tetap menunjukkan agresi dengan mencoba mengejar petugas IPSM. Bahkan sempat terjadi kejar-kejaran sebelum ia berhasil dimasukkan ke ruang rehabilitasi Sahabat Jiwa.
Kang Dede Adriansyah, pendiri Himathera Indonesia, memimpin langsung penanganan Didi. Dengan pendekatan humanis yang menjadi ciri khasnya, Kang Dede tetap tenang menghadapi Didi yang terus berteriak dan berulah. Berkat strategi yang tepat dan dukungan tim Sahabat Jiwa, Didi akhirnya berhasil tenang dan mulai menjalani proses pemulihan.
Perubahan Signifikan Berkat Pendekatan Humanis
Dalam tiga hari setelah berada di Himathera Indonesia, Didi menunjukkan perubahan luar biasa. Ia mulai tunduk pada arahan, berhenti gelisah, dan bahkan mampu mengikuti Pemilihan Gubernur Jawa Barat pada tanggal 27 November 2024 dengan pakaian rapi dan perilaku yang tenang. Perubahan ini menunjukkan efektivitas terapi medis dan non-medis yang diterapkan di Himathera Indonesia.
Keluarga dan Masyarakat Tidak Ingin Didi Kembali ke Kuningan
Meskipun Didi telah menunjukkan perkembangan positif, keluarga dan masyarakat Parakan tetap berharap ia tidak kembali ke Kuningan untuk sementara waktu. Mereka khawatir Didi bisa kembali berulah dan meresahkan warga. Dalam hal ini, Himathera Indonesia menjadi harapan utama untuk memastikan proses pemulihan Didi berlangsung hingga tuntas.
Himathera Indonesia: Harapan Bagi Mereka yang Membutuhkan
Kemampuan fenomenal Kang Dede Adriansyah dalam menangani pasien dengan pendekatan humanis terus menjadi inspirasi. Semua pasien Sahabat Jiwa, termasuk Didi, kini dapat menjalani proses rehabilitasi dengan penuh empati dan pengertian. Himathera Indonesia berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik agar pasien seperti Didi dapat kembali menjalani hidup normal dan produktif.
Himathera Indonesia tidak hanya memberikan solusi bagi pasien, tetapi juga membantu mengembalikan rasa aman bagi masyarakat. Transformasi manusiawi.(Nana)
Eyo AM Tarya ST
PSm Kab. Kuningan